Nediar Juliadi
ネディアル・ジュリアディ

"Monumen tentara Jepang di Aceh"
「アチェで見つけた日本軍の碑」

Museum Tsunami Aceh, 17-26 Des
アチェ津波博物館、12/17〜26

Saya tertarik dengan Jepang karena saya pernah belajar dan tinggal di Jepang. Selama di sana, banyak tempat-tempat sejarah yang saya kunjungi dirawat dan dijaga dengan baik. Jepang sangat menghormati sejarah dan leluhurnya. Saya pernah mengunjungi Kyoto Museum, Kyoto Temple, situs sejarah di Gifu Shi, dan lain-lain. Sepulang dari Jepang, saya mencari yang peninggalan-peninggalan Jepang yang ada di Aceh seperti tugu Fujiwara, tugu Jepang di Keumireu, bunker Jepang di Sabang, di Simeulue dan di Krueng Raya. Bunker yang terawat dengan baik hanya terdapat di Sabang, sedangkan bunker lainnya tidak dirawat dan terbiarkan begitu saja. Banyak semak belukar tumbuh di sekitar tugu Jepang yang di Keumireu, sedangkan bunker Jepang yang ada di Krueng Raya telah hancur. Bahkan, bunker Jepang yang ada di Meulaboh telah hilang karena pelebaran jalan. Oleh karena itu, saya mengangkat tulisan tentang sejarah atau semua peninggalan di Aceh, baik peninggalan kerajaan Sultan Iskandar Muda, pihak Belanda, maupun pihak Jepang agar dirawat dan dipelihara oleh pemerintah daerah setempat dengan manajemen yang baik. Akibatnya, turis-turis yang datang berkunjung ke Aceh yang ingin melihat situs-situs sejarahnya dapat meningkatkan perekonomian rakyat secara tidak langsung. Saya juga menuangkan ketertarikan saya tersebut dalam bentuk tulisan puisi. Para remaja dan orang-orang pada umumnya lebih suka membaca secara online karena mudah untuk diakses. Lebih lanjut, media sosial seperti Facebook dan WhatsApp dapat menampilkan foto-foto yang berkaitan, sehingga pembaca dapat, langsung mengerti maksud dari tulisan-tulisan saya. Ini tentu berbeda dengan penulisan opini atau puisi murni yang biasanya membuat pembaca kurang mengerti makna yang terkandung dan terkadang mereka merasa bosan.

日本で学んだことのあるため、私は日本に興味を持っている。私がたくさんの史跡を訪ねたが、それらはよく手入れされ、保存されていた。日本人は自分たちの歴史や先祖に強い尊敬の念を抱いている。京都に博物館や寺を訪れたことがある。岐阜の史跡なども。
インドネシアに戻ってから、私はクミルにある藤原の碑や、サバンやシムル、クルンラヤにある日本のバンカー(壕)のような日本の史跡をアチェで探すようになった。他のものが撤去されていた一方、サバンのバンカーだけは遺されていた。クルンラヤのバンカーが壊されていた一方で、クミルでは、碑のまわりに草が生い茂っていた。実際、ムラボーにある日本のバンカーは道路工事のために撤去された。そのため、私はアチェのすべての歴史と史跡とを書き留めておくことにした。イスカンダル・ムダ治世下の、あるいはオランダ人や日本人占領下の遺産についても。それはアチェ州政府が史跡を適切に管理していればできたことであり、間接的には、史跡を旅行者や外国人に案内することで、アチェの経済に寄与しただろうが。
私はまた、詩の形式で前述の興味を書き記した。今日、アクセスしやすいことから、若者をはじめ人々はネットで文章を読む。加えてFacebookやWhatsAppのようなソーシャルメディアでは参考画像を見せることも可能だ。だから読者は私の著述の意図を理解してくれるかもしれない。常識的な意見や平易な詩であれば伝わり方も変わっただろう。読者は概してその意味がわからなかった。時として彼らは普通の文に飽きてしまったのだ。

Free HTML5 Bootstrap Template by FreeHTML5.co

Nediar Juliadi ネディアル・ジュリアディ

lahir di Sigli Kabupaten Pidie Aceh pada 10 Juli 1971, Sarjana Teknik Elektro, Menyelesaikan S1 di Universitas Malikussaleh (UNIMAL) Lhokseumawe Aceh tahun 1996. Pernah belajar dan bekerja di Jepang tahun 2000-2003 sponsor IM Japan. Kini menetap di Banda Aceh dan bekerja sebagai Tenaga Konsultan.

1971年7月10日、Sigliアチェピディ地区生まれ。1996年、アチェ・ロクスマエのMalikussaleh(UNIMAL)大学を卒業。2000年から2003年、日本で学ぶとともに働く。現在、バンダ・アチェ在住。コンサルタントとして働いている。